Join up my Journey !

Jumat, 07 Januari 2011

SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN part 3

HARI PERTAMA

Melvin baru saja keluar dari rumah sakit pagi ini. Kedua orang tua Melvin yang kebetulan berdinas di Amsterdam belanda, tidak dapat menjemputnya pulang. Hanya kawan – kawan bandnya yang datang menjemputnya, termasuk arian.

Melvin : “thanks ya lo pada mau jemput gue kesini, kalo gada kalian, mungkin gue pulang naek bus sekarang, hahaha”

Arian : “ hahaha, bisa aje lo nyet ! haha”

Canda dan tawa keluar dari mulut mereka. Rumah arian, dimana base camp mereka berada. Adik arian yang kebetulan melewati studio band di sebelah kamar arian, ikut masuk dan bercanda bersama Melvin dan kawan lainnya.
Adik arian bernama resti. Masih berumur 14 tahun dan bersekolah di al – azhar pejaten. Sejak kecil, ia memiliki six sense. Atau indera ke enam, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki semua orang.

Diva : “kalo kayak gini, kapan lo mau ngeyakinin Melvin ri ?”

Arian : “jangan ngomong disini napa va, ntar gue di sangka gila karna ngomong sendiri, tunggu anak yang lain pada pulang dulu”

Diva merasa ada yang sedang memperhatikannya dengan tajam. Ia melihat ka seluruh ruangan, dan menemukan resti, sedang menatapnya tajam. Mata resti berwarana hitam sangat pekat dan sedikiti memiliki unsure kehijauan. Mata seperti itu belum pernah ia lihat sebelumnya.

Diva : “kamu bisa liat aku ya ?”

Resti hanya tersenyum manja pada diva, seolah ingin memberi tahu bahwa ia sudah terbiasa dengan apa yang ia lihat saat ini. Seorang gadis manis berambut panjang terurai dengan bola mata coklat bulat dengan alis yang sangat tipis. Resti memalingkan wajahnya dan kembali tertawa bersama kawan – kawan kakaknya.
Tepat pada pukul 7 malam, semua teman arian pulang. Hanya tersisa Melvin seorang yang sedang duduk terdiam di depan tv arian.
Diva duduk di belakang Melvin dan memperhatikannya dengan sangat seksama. Penyesalan bertubi – tubi datang dari hatinya yang paling dalam..
Resti datang menghampiri diva, dan member sebuah isyarat “ikut gue !”
Diva hanya tercengang dan mengikuti apa yang resti inginkan.. mereka berhenti di kamar resti, resti memecah suasana..

Resti : “aku ngeliat beban di mata kaka, mau aku bantu ?” 

Diva : “gimana caranya ? emang kamu bisa ?”

Resti : “kaka bisa masuk dan minjem tubuh aku. Sejak kecil aku emang punya bakat ini ka”

Diva : “kamu yakin mau ?”

Resti : “iya ka, selamat berjuang ya” 

Diva masuk ke dalam tubuh resti perlahan dan berjalan menemui Melvin.

Resti : “Melvin, ikut gue bentar”

Melvin : “mau kemana ti ?”

Resti : “udah ikut aja !”

Mereka menaiki mobil arian dengan nomor polisi B 4121 AN dan melintasi Jakarta di malam hari. Suasana sangat sunyi. Melvin masih tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Ada apa dengan resti ?

Resti : “melv, ini gue, diva..”

Melvin : “apa !?”

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar