Join up my Journey !

Jumat, 07 Januari 2011

SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN part 5 (LAST PART)

Tepat pada pukul 7 malam, diva yang meminjam tubuh resti kembali mendatangi Melvin..

Resti : “lo udah siap ?”

Melvin : “kita mau kemana sih ?”

Resti : “udah ikut aja”

Mereka pergi melintasi jalan tol. Terpampang besar – besar tulisan BANDUNG..
“Bandung ?” Melvin masih heran dengan apa yang terjadi ? apakah benar yang resti katakana semalam kalau ia adalah diva yang sedang meminjam tubuh resti ?
Mereka tiba di sebuah bukit, Melvin sangat jelas mengingat tempat ini. Disana adalah tempat mereka melihat bintang di angkasa, tempat favorit Melvin dan diva.

Resti : “lo masih belom percaya juga ?”

Resti menarik tangan Melvin dan tiba di tempat favoritnya dan diva di bukit itu. Melvin masih merasa bingung. Dari mana resti tau semua ini ?

Resti : “masih juga lo ragu kalo gue diva ? cium gue !”

Melvin : “ti, tapi..”

Resti : “gue bukan resti !”

Melvin mulai menggenggam tangan resti dengan erat. Melvin mulai mencium bibir resti. Resti mulai membasahi bibir Melvin.. “ini, gaya ciumannya diva !” Melvin mulai tersadar dan hanya melanjutkan apa yang sedang ia lakukan, resti memegang dada Melvin yang berkeringat lemas. Melvin memecah suasana.

Melvin : “va, gue masih sayang sama lo. Gue Cuma gamau lo lakuin kesalahan kayak waktu itu !”

Diva : “gue janji melv, Cuma elo yang bener – bener gue sayang !”

Embun malam membasahi pipi mereka, mereka menangis dan melanjutkan ciuman mereka. Puluhan menit mereka habiskan untuk sebuah ciuman, dan..

Resti : “kaka nyium bibir aku ?”

Melvin : “lho ? kok kamu ?”

Melvin segera kembali ke Jakarta untuk mengantarkan resti pulang, dan pergi ke RSPI untuk mencari diva. Ia berlari dan bertanya pada suster jaga malam itu.. pada pukul 4 pagi ia berlari melintasi lorong untuk menemui diva. Diva berada di lantai 3, sebuah kamar VIP di ujung lorong dekat dengan sebuah jendela besar.
Melvin masuk ke ruangan tersebut dan…

“DIVA !!”

Diva tidak ada di atas kasur, bahkan infusnya pun tidak ada. Melvin menangis di kamar diva.

Melvin : “gue sayang sama elo va. Dimana sih lo ? gue Cuma pengen minta maaf karna gue sempet marah – marah sama elo ! gue mau kita mulai lagi dari 0 va ! gue sayang sama lo !

Diva : “gue juga sayang sama lo melv, maafin gue ya..”

Mereka berpelukan di dekat jendela kamar diva, sebueh ciuman yang dirindukan Melvin pun ia dapatkan malam itu. “gue gakan lepasin elo lagi melv !”
Mereka duduk di bangku kamar diva. Saling pandang dan membisu sambil menunjukkan senyum – senyum nakal seorang anak dibawah umur. Mereka menghabiskan malam itu dengan tawa dan banyak kecupan.. diva memecah suasana.

Diva : “gue sayang elo melv”

Melvin : “gue juga..”

Mata mereka bertemu dan bersinar penuh makna..


THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar